#LATEPOST#
Sebulan setelah saya mempunyai status baru, yakni seorang ibu, banyak hal yang saya pelajari and terutama saya sadari.
Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi istri yang bekerja atau ibu yang bekerja. Saya hanya tau
dan ingin menjadi seorang istri dan seorang ibu karena saya banyak
menyaksikan bagaimana beratnya menjadi ibu yang juga bekerja. Dahulu
bekerja buat saya hanya untuk mengisi waktu karena saya tidak punya
tujuan karir yang tinggi or so-called wanita karir. Ketika saya
hamil dan kehamilan saya tidak mudah pada trimester awal saya
memutuskan untuk berhenti bekerja dan hanya menjadi seorang istri sambil
menyiapkan diri menjadi seorang ibu.
Saya
tidak pernah berpikir untuk akhirnya menjadi seorang ibu. Tumbuh dan
besar dikelilingi banyak laki-laki di hidup saya membuat saya merasa
seperti laki-laki. Man don't get pregnant right? So here I am stranded as a wife and a mother.
Saat
kehamilan saya memasuki trimester ketiga saya mulai menghadapi banyak
sekali kecemasan tentang bagaimana saya akan melahirkan dan bagaimana
saya akan merawat a newborn baby. Banyak membaca dan bertanya tentang
kehamilan dan merawat bayi sangat membantu pengetahuan saya tapi itu
juga berarti bahwa kehamilan dan cara mengasuh tiap ibu berbeda dengan
ibu yang lain. Cerita-cerita
itulah yang menginspirasi saya dan memberikan saya keyakinan bahwa saya
dapat melakukan apa yang ibu-ibu lain lakukan terutama ketika saya
harus melakukan semua sendiri.
So yeah that's what I do: be brave.
Saya
melahirkan hanya berdua dengan suami tanpa embel-embel keluarga lain
yang menunggu tapi justru saya sangat bersyukur. Momen berharga itu
hanya milik kami berdua. Saat melahirkan itulah saya takjub dengan diri
saya sendiri bahwa saya bisa. Every woman can!
Then
the baby. Segala hal mengenai newborn baby sempat membuat saya takut.
Pengalaman ini membuat saya harus langsung terjun ke medan perang dengan
amunisi yang secukupnya dan itu sangat tidak saya dan tentu sangat
menakutkan buat saya.
So saya memberanikan diri saya. I told myself to be brave! That I can do it by myself. From the beginning.
Ketidakmampuan
saya untuk meminta bantuan orang lain untuk mengajarkan saya tentang
bagaimana itu hamil, melahirkan dan mengurus bayi membuat saya harus
berani. Banyak dari ibu-ibu yang dapat bantuan dari ibu sendiri maupun
mertua. Tapi saya harus berjuang berdua bersama suami saja. Hal yang
tadinya saya pikir saya tidak mampu tapi ternyata mampu juga.
So be brave!
.Cheers.
No comments:
Post a Comment