Rumah berantakan, mainan berceceran, sisa makanan berjatuhan belum lagi tumpukan cucian piring yang menggunung atau tumpukan cucian baju yang harus dicuci dan disetrika.
Atau
Si kecil sedang senang belajar makan sendiri walau apa yang dimakan jauh lebih sedikit dari yang dibuang, coretan-coretan rasa ingin tahu anak di dinding rumah, sampul-sampul buku yang terkoyak saat si kecil ingin membaca buku.
Moms pasti pernah ya mengalami hal yang demikian dirumah dan dengan si kecil. Tapi itulah nikmatnya hidup ya moms, menemani perjalanan belajar si kecil yang luar biasa sambil terus beribadah mengurus rumah tangga :) Satu hal baru ni moms
yang saya pelajari semenjak saya menjadi seorang ibu adalah belajar
menjadi tidak sempurna. Berhubung saya OCD membuat saya menjadi orang
yang perfeksionis. Segala sesuatu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya
agar hasilnya sangaaaaaat maksimal (dan sangat rapih, sangat bersih,
sangat terstruktur, sangat on-time).
Adanya kebiasaan itu harus saya buang jauh-jauh saat saya menjadi seorang ibu dan seorang full-time mom.
Mempertahankan kebiasaan itu hanya akan buat saya stress sendiri.
Awalnya susah memang ya tapi saya berusaha menerima batasan diri saya
sendiri dan memaafkan diri saya. Saya selalu bilang pada diri saya
sendiri "It's okay you're doing great. You don't have to do it all".
Saya yakin setiap moms pasti bisa menyelesaikan segala pekerjaan rumah sendiri sambil terus meluangkan waktu bermain dengan anak. Susah ya moms liat rumah berantakan sedikit maunya rapih aja tapi kalo kata iklan aja "berani kotor itu baik" mau gimana lagi ya ga? Hahhhahha
Maunya
ya moms rumah bersih rapih tidak ada tumpukan cucian piring atau cucian
baju atau baju yang harus disetrika. Tapi dalam pengerjaannya setiap
hari tidak mungkin di lakukan sekaligus ada saja yang harus terhenti di
tengah jalan karena si kecil mengajak main atau si kecil sedang manja.
Belum lagi mainan si kecil yang berceceran atau tumpahan makanan kecil
si kecil yang belum sempat dibersihkan sudah dimainkan lagi. Saya
sendiri menyerah pada keadaan dan harus bisa kompromi dengan situasi
yang ada. Jangan harap main kerumah saya siang-siang ruang tamu akan
bersih mengkilap dan rapi yang ada hanya ceceran mainan dan buku-buku si
kecil yang ada. Walau si kecil saya biasakan main di baby-box tapi
sepertinya dia tidak bisa lihat sesuatu yang rapi (seperti mamanya :D),
dulu saya sempat pusing tapi sekarang saya jauh lebih tidak peduli rumah
berantakan karena saat malam dan si kecil sudah tidur saya bisa
bersihkan dan rapihkan kembali.
Perlu usaha dan kerelaan yang lebih memang ya tapi semua worth-it.
Menjadi seorang ibu justru membuat saya menemukan saya-saya yang lain
yang saya tidak pernah saya kira akan saya lakukan. Saya yang lebih
sabar. Saya yang bisa menaklukan OCD saya. Saya yang tidak sempurna.
No comments:
Post a Comment