Thursday, October 8, 2015

Motherhood: Parents' Love Mother's Love Whatever


Suka ga sih liat orang tua yang bahasa sundanya ga nyaah dulang (sayang tapi menjerumuskan)tapi ternyata nyaah dulang. Suka ga sih liat orang tua yang belain anaknya mati-matian padahal anaknya salah. Suka ga sih liat orang tua yang atas nama cinta memberikan semuanya buat anak. 

Yupe I guess that's the power of love. Tipis ya cinta yang bisa bikin seseorang jadi sukses sama jadi biasa aja. Baru satu tahun setengah jadi ibu perasaan cinta kayak gitu yang saya takutkan, sangat. Kenapa? Because I've witnessed the kind of scary love. Liat gimana saking cintanya orang tua sama anak, anaknya bikin kesalahan dibelaaaaa terus padahal ya anaknya yang bohong sama orang tuanya. Liat gimana saking cintanya orang tua sama anaknya, merasa anaknya yaaaang paling bener orang lain ga. Liat gimana saking cintanya orang tua sama anaknya bikin perlakuan ga adil ke pasangan hidup anaknya. Liat gimana saking cintanya orang tua sama anak dinenenin sama diketekin aja anakbya padahal udah punya keluarga sendiri. Yupe I've witnessed that. And the outcome of that kind of love. Scary.

So today, saya dihadapkan dengan kenyataan kalo anak saya mewarisi caranya marah saya. Yupe, I am ugly when it's come to angry. Jadi ceritanya si bocah lagi main sama temennya, a girl but she has dominance personality. Setiap main kerumah semua mainan bocah dimainin dan bocah ga bisa main mainan yang dia pengen. Sering saya bela supaya mainannya dikasih ke anak saya because it's him, ya know. Tapi lebih sering saya alihkan perhatian anak saya ke mainan yang lain yg tidak dimainkan. Saya mengajarkan dia untuk sesekali mengalah so it should be no problem, right? I always play with my kid so ketika si temennya ini liat bocah main sama mamanya diambil lah lagi mainannya. Intinya anak saya ga boleh main mainannya, wth? Tapi saya selalu coba ajak ngobrol anak saya supaya berbagi mainannya atau main bersama-sama. Maybe just maybe dia udah jengah ya jadi sekarang kalo mainannya main di rebut aja he's become physical. Jadi setiap ketemu anak itu bawaannya rambutnya dijambak, di cakar daaaaan akhirnya tadi mainannya kena lempar ke dan mukanya ( and I was like OMG!!!!!). I can't angry to my kids because it was unintentional. Happens out of defense karena mainannya mau diambil. Disini bikin saya mikir I was in denial. Denial of my kid fault. So yeah I admit what he did is wrong but she's wrong too. And they're kids. And mother's love is scary.

Padahal ya itu hal kecil, mengakui kalo anak sendri itu salah rasanya beraaaaat dan ga terima. Lebih berat lagi pas sadar kalo 'hey, anak lo mewarisi cara marah lo lho!' And I was like 'OUCH'. So I am worried of myself of my love for my kids of what it will make my kids.

But being a mother is a lifetime learning process. So yeah, I am learning.

.Cheers.

No comments:

Post a Comment