Friday, September 18, 2015

Fimosis dan Operasi Sirkumsisi (Khitan)

Tepat di usia nya yang ke 13 bulan si kecil harus di operasi sirkumsisi alias di khitan. Si kecil di diagnosis dokter mengalami infeksi saluran kencing karena fimosis. Sharing yuk moms biar ga terkaget-kaget seperti saya.

Apa sih fimosis itu dan kenapa?

Fimosis adalah penyempitan atau perlengketan kulup kelamin sehingga kepala kelamin tidak bisa terbuka sepenuhnya. Fimosis dapat menyebabkan penumpukan smegma (kotoran hasil sekresi kelenjar kulup) di sekitar kepala kelamin. Penumpukan smegma tersebut dapat mendukung penyebaran berbagai bakteri penyebab peradangan. Jika fimosis menyebabkan kesulitan buang air kecil sehingga urin tertahan di saluran kencing (uretra) maka dapat terjadi infeksi uretra. (Kompasiana)

Penyebab Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir karena tidak berkembangnya ruang di antara kulup dan penis. Selain bawaan lahir tadi, fimosis bisa juga disebabkan infeksi atau peradangan berulang pada kulit depan penis, atau trauma (benturan). (Ayahbunda)

Pikiran saya melayang-layang tentang apa itu fimosis tapi intinya saluran kulup penutup penisnya kecil sehingga menyebabkan kesulitan saat buang air kecil.

Apa sih gejalanya fimosis?

1. Kulit kelamin tak bisa ditarik kearah pangkal ketika akan dibersihkan
2. Anak akan mengejan/kesakitan saat buang air kecil karena saluran kencing di ujungnya tertutup. Biasanya pada ujung alat kelaminnya tampak menggembung.
3. Air seni yang keluar tidak lancar
4. Demam.

Gejala yang tampak pada si kecil waktu itu hanya demam. Pada hari Sabtu si kecil demam tinggi >39 saya pikir karena selama seminggu saja ajak keluar jalan-jalan urus ini itu. Setelah pemberian obat penurun panas keesokan harinya suhu tubuhnya sudah turun dan memang masih sedikit hangat dan itu berlangsung selama 4 hari. Saya tidak langsung bawa ke dokter karena hari Minggu saya lihat ada gigi yang tumbuh dan saya kira si kecil demam karena akan tumbuh gigi. Hari ke-5 ayahnya meminta agar diperiksa ke dokter dan dari situlah akhirnya terungkap bahwa si kecil menderita infeksi saluran kencing karena fimosis.

Solusi yang diberikan dokter saat itu adalah sirkumsisi. Prosesnya cukup panjang ya tapi hal ini harus dilakukan mengingat jika tidak dilakukan operasi sirkumsisi kemungkinan terjadi infeksi saluran kencing akan terulang kembali dan akan berdampak buruk bagi ginjal si kecil.

Atas rekomendasi Dokter Anak saya berkonsultasi dengan dokter bedah anak dan hasilnya pun sama : fimosis dan sunat. Lalu diputuskanlah waktu operasi sirkumsisi secepatnya demi kebaikan si kecil. Prosesnya selama sirkumsisi si anak akan dibius total. O_O sereeeem pas denger harus di bius total tapi itu pilihan yang tersedia karena untuk kasus sirkumsisi anak dibawah 5 tahun mayoritas di bius total agar selama proses operasi tidak berontak dan menimbulkan efek trauma.

Saya melakukan operasi sirkumsisi di R.S. Hermina Bogor. Setelah mengurus keperluan administasi dan cek darah saya diharuskan berkonsultasi dengan Dokter Anastesi. Dokter akan menjelaskan proses dan resiko-resikonya termasuk bahwa ada resiko kematian saat bius total tapi selama ini belum pernah ada yang terjadi di rumah sakit tersebut. Ok penjelasan ini sukses buat saya uring-uringan. Tapi everything must go on demi kesehatan si kecil.

Setelah ditetapkan waktu operasi sirkumsisi saya dijelaskan bahwa pada hari operasi anak diharuskan puasa 5 jam. Selama proses menunggu waktu operasi sedikit banyak anak saya rewel karena lapar haus dan mengantuk sampai akhirnya waktu yang ditunggu tiba. Saya mengantar sampai ruang operasi kemudian setelah si kecil dibius saya keluar. Proses sirkumsisi memakan waktu 20-60 menit tergantung kondisi fimosis anak. Alhamdulillah 30 menit kemudian si kecil sudah keluar dan masuk ke ruang observasi untuk melihat respons setelah obat biusnya hilang.

Setelah keluar dari ruang operasi si kecil diharuskan bangun dan dicoba untuk minum. Anak sayang jagoan menangis sebentar lalu minta susu dan kemudian tidur lagi. Karena prosesnya yang tidak mengharuskan di rawat maka saya memutuskan untuk pulang. Hari pertama proses penyembuhan si kecil masih banyak merintih namun banyak menghabiskan waktu untuk tidur (mungkin masih ada efek obat bius atau lelah). Pada hari ke-2 si kecil sudah bisa bermain tertawa walau kadang menangis kesakitan saat dibersihkan penisnya. Hari ke-3 jahitan sudah mulai kering dan keesokannya saya sudah pakaikan celana karena saat lukanya kering si kecil ingin menggaruk-garuk penisnya mungkin karena gatal.

So moms semoga pengalaman ini bisa membantu. :)

No comments:

Post a Comment