Tepat di usia nya yang ke 13 bulan si kecil harus di operasi
sirkumsisi alias di khitan. Si kecil di diagnosis dokter mengalami
infeksi saluran kencing karena fimosis. Sharing yuk moms biar ga terkaget-kaget seperti saya.
Apa sih fimosis itu dan kenapa?
Fimosis adalah penyempitan atau perlengketan kulup kelamin sehingga
kepala kelamin tidak bisa terbuka sepenuhnya. Fimosis dapat menyebabkan
penumpukan smegma (kotoran hasil sekresi kelenjar kulup) di sekitar
kepala kelamin. Penumpukan smegma tersebut dapat mendukung penyebaran
berbagai bakteri penyebab peradangan. Jika fimosis menyebabkan kesulitan
buang air kecil sehingga urin tertahan di saluran kencing (uretra) maka
dapat terjadi infeksi uretra. (Kompasiana)
Penyebab Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir karena tidak
berkembangnya ruang di antara kulup dan penis. Selain bawaan lahir tadi,
fimosis bisa juga disebabkan infeksi atau peradangan berulang pada
kulit depan penis, atau trauma (benturan). (Ayahbunda)
Pikiran saya melayang-layang tentang apa itu fimosis tapi intinya
saluran kulup penutup penisnya kecil sehingga menyebabkan kesulitan saat
buang air kecil.
Apa sih gejalanya fimosis?
1. Kulit kelamin tak bisa ditarik kearah pangkal ketika akan dibersihkan
2. Anak akan mengejan/kesakitan saat buang air kecil karena saluran
kencing di ujungnya tertutup. Biasanya pada ujung alat kelaminnya tampak
menggembung.
3. Air seni yang keluar tidak lancar
4. Demam.
Gejala yang tampak pada si kecil waktu itu hanya demam. Pada hari
Sabtu si kecil demam tinggi >39 saya pikir karena selama seminggu
saja ajak keluar jalan-jalan urus ini itu. Setelah pemberian obat
penurun panas keesokan harinya suhu tubuhnya sudah turun dan memang
masih sedikit hangat dan itu berlangsung selama 4 hari. Saya tidak
langsung bawa ke dokter karena hari Minggu saya lihat ada gigi yang
tumbuh dan saya kira si kecil demam karena akan tumbuh gigi. Hari ke-5
ayahnya meminta agar diperiksa ke dokter dan dari situlah akhirnya
terungkap bahwa si kecil menderita infeksi saluran kencing karena
fimosis.
Solusi yang diberikan dokter saat itu adalah sirkumsisi. Prosesnya
cukup panjang ya tapi hal ini harus dilakukan mengingat jika tidak
dilakukan operasi sirkumsisi kemungkinan terjadi infeksi saluran kencing
akan terulang kembali dan akan berdampak buruk bagi ginjal si kecil.
Atas rekomendasi Dokter Anak saya berkonsultasi dengan dokter bedah
anak dan hasilnya pun sama : fimosis dan sunat. Lalu diputuskanlah waktu
operasi sirkumsisi secepatnya demi kebaikan si kecil. Prosesnya selama
sirkumsisi si anak akan dibius total. O_O sereeeem pas denger harus di
bius total tapi itu pilihan yang tersedia karena untuk kasus sirkumsisi
anak dibawah 5 tahun mayoritas di bius total agar selama proses operasi
tidak berontak dan menimbulkan efek trauma.
Saya melakukan operasi sirkumsisi di R.S. Hermina Bogor. Setelah
mengurus keperluan administasi dan cek darah saya diharuskan
berkonsultasi dengan Dokter Anastesi. Dokter akan menjelaskan proses dan
resiko-resikonya termasuk bahwa ada resiko kematian saat bius total
tapi selama ini belum pernah ada yang terjadi di rumah sakit tersebut.
Ok penjelasan ini sukses buat saya uring-uringan. Tapi everything must go on demi kesehatan si kecil.
Setelah ditetapkan waktu operasi sirkumsisi saya dijelaskan bahwa
pada hari operasi anak diharuskan puasa 5 jam. Selama proses menunggu
waktu operasi sedikit banyak anak saya rewel karena lapar haus dan
mengantuk sampai akhirnya waktu yang ditunggu tiba. Saya mengantar
sampai ruang operasi kemudian setelah si kecil dibius saya keluar.
Proses sirkumsisi memakan waktu 20-60 menit tergantung kondisi fimosis
anak. Alhamdulillah 30 menit kemudian si kecil sudah keluar dan masuk ke
ruang observasi untuk melihat respons setelah obat biusnya hilang.
Setelah keluar dari ruang operasi si kecil diharuskan bangun dan
dicoba untuk minum. Anak sayang jagoan menangis sebentar lalu minta susu
dan kemudian tidur lagi. Karena prosesnya yang tidak mengharuskan di
rawat maka saya memutuskan untuk pulang. Hari pertama proses penyembuhan
si kecil masih banyak merintih namun banyak menghabiskan waktu untuk
tidur (mungkin masih ada efek obat bius atau lelah). Pada hari ke-2 si
kecil sudah bisa bermain tertawa walau kadang menangis kesakitan saat
dibersihkan penisnya. Hari ke-3 jahitan sudah mulai kering dan
keesokannya saya sudah pakaikan celana karena saat lukanya kering si
kecil ingin menggaruk-garuk penisnya mungkin karena gatal.
So moms semoga pengalaman ini bisa membantu. :)
No comments:
Post a Comment