Bingung dengan judulnya? Sama karena tiba" di otak saya blank, saya lupa apa yang mau saya tulis.
Here we go.
Pernyataan sepupu saya cukup menarik "Alhamdulillah ya mbak, kita ga dilahirkan di keluarga yang terlalu kaya. Beruntung ya mbak keluarga kita biasa aja"
Ya, ga miskin dan ga kaya. Middle yang bisa cross path to lower and upper class.
Jadi kemarin saya dan sepupu saya jalan-jalan di eX plaza mal yang buat saya aneh secara bentuk dan sangat memusingkan. Jujur banyak terkesima dengan toko-toko baru yang belum saya pernah temui di PIM atau Grand Indonesia. Suasana tokonya banyak yang ga Indonesia banget. Ada satu cafe namanya saya lupa (........Bistro) di antah berantah plaza eX. Saya ingat sekali warna cafenya biru, tempatnya romantis mirip cafe-cafe atau tempat makan di Inggris atau Perancis. Harga cukup terjangkau tapi bisa membuat saya 3 bulan harus makan seadanya. Jadi lah diputuskan tidak jadi. Tapi mungkin suatu hari mampir walau cuma minum capucino dan pancake seharga 100rb.
Saya juga memasuki banyak toko baju dan sepatu. Ngiler si engga tapi pengen mecahin kaca iya. Karena harganya seringkali tidak rasional. Saya penyuka aksesoris sangat tapi aksesoris paling mahal saya hanya 20.000 lebih dari itu saya ga akan beli. Tapi yang bikin saya gahar adalah kalung tipis dengan bandul kecil di bandrol dengan harga 1 juta saja.Ya murah sekali yang saking bingungnya kebanyakan uang tapi emang ada yang beli ya?
Saya juga penyuka baju (mayoritas yang rock and roll) dan sepatu (o yeah stilleto) sesekali saya beli yang branded seringkali beli yang biasa. Lebih sering lagi saya ga belanja. Belum lagi saya menemukan makanan jaman dulu di Cemal Cemil seperti coklat ayam jago, coklat koin atau payung, dan makanan dan mainan tradisional sebelumnya. "Hai orang kaya yang kayak begini masih banyak diwarung-warung dan kereta"
Pernyataan sepupu saya yang simple dan membuat saya merasa sangat beruntung. Berada di tengah membuat saya bisa merasakan, melihat, mendengar banyak hal. Ini membuat saya senang. Hal-hal yang secara fisik mudah saya jangkau dan sulit saya jangkau. Tapi membuat saya paham banyak hal.
-Saya senang bisa makan di warteg dengan harga yang relatif murah tapi saya juga bisa makan di restaurant dengan harga yang diatas terjangkau (walau ga sering-sering amat). Saya tidak mengharamkan makan di restaurant walaupun tidak semua terjangkau. Beruntungnya seringkali gratisan. ^^V
-Saya senang bisa beli sepatu dan tas mahal karena saya mementingkan kualitas. Lebih baik beli diatas 300rb tapi ga sampe jutaan ya (well, tiap orang punya budget tertentu) untuk jangka waktu pakai yang lama. Tas Guess yang saya punya pemberian tante dan sudah hampir 2 tahun. Karena menurut saya beli tas yang murah umurnya juga sebentar.
-Saya senang bisa menghargai uang. Menghargai mereka yang susah payah mencari uang.
Saya sudah sampai di fase ga suka belanja karena DULU saya sudah sering belanja. Menghabiskan uang untuk barang atau baju yang saya ga pernah pakai. Bukan berarti saya ga belanja. Ya saya belanja sesuai kebutuhan. Karena yang saya beli cuma barang akan selalu rusak dan akan selalu ada yang baru. Saya belajar banyak, baju-baju dan barang-barang yang tidak saya pakai dan menuhin kamar saya mungkin adalah barang-barang yang sangat orang lain di luar sana butuhkan.
Buka mata, hati dan pikiran. Liat banyak hal. Saat itu kita akan sangat merasa bersyukur atas apa yang kita punya.
Tapi punya banyak uang tidak selalu buruk koq. Saya percaya masih banyak orang baik di sini. Orang kaya yang juga menghargai arti uang dan merasakan, melihat, mendengar banyak hal.
Cheers,
Sofia