Monday, February 21, 2011

Saturated


There's always a time where I wanna be alone. Real alone.

So that I don't need to see people (who know me) around. I don't need to make fake smile in order they acknowledge me. Or I don't need to make conversation just to please the situation.

I want to see what I want to see. To feel without words. To talk on my own. I need to do what I want to do without feeling you (people around).

I wonder to sit alone at a wooden bench in an airport or a wide meadow without people looking at me and asking for talk. I imagine a wide range of view where I can breath without getting choked by smoke and walk in harmony within my heart and sleep in a deep thought.

I wish I could. I need to be alone. Just for a while.


Bisous,

Sofia

Wednesday, February 16, 2011

Uang? Kaya? Beruntung?


Bingung dengan judulnya? Sama karena tiba" di otak saya blank, saya lupa apa yang mau saya tulis.

Here we go.
Pernyataan sepupu saya cukup menarik "Alhamdulillah ya mbak, kita ga dilahirkan di keluarga yang terlalu kaya. Beruntung ya mbak keluarga kita biasa aja"

Ya, ga miskin dan ga kaya. Middle yang bisa cross path to lower and upper class.

Jadi kemarin saya dan sepupu saya jalan-jalan di eX plaza mal yang buat saya aneh secara bentuk dan sangat memusingkan. Jujur banyak terkesima dengan toko-toko baru yang belum saya pernah temui di PIM atau Grand Indonesia. Suasana tokonya banyak yang ga Indonesia banget. Ada satu cafe namanya saya lupa (........Bistro) di antah berantah plaza eX. Saya ingat sekali warna cafenya biru, tempatnya romantis mirip cafe-cafe atau tempat makan di Inggris atau Perancis. Harga cukup terjangkau tapi bisa membuat saya 3 bulan harus makan seadanya. Jadi lah diputuskan tidak jadi. Tapi mungkin suatu hari mampir walau cuma minum capucino dan pancake seharga 100rb.

Saya juga memasuki banyak toko baju dan sepatu. Ngiler si engga tapi pengen mecahin kaca iya. Karena harganya seringkali tidak rasional. Saya penyuka aksesoris sangat tapi aksesoris paling mahal saya hanya 20.000 lebih dari itu saya ga akan beli. Tapi yang bikin saya gahar adalah kalung tipis dengan bandul kecil di bandrol dengan harga 1 juta saja.Ya murah sekali yang saking bingungnya kebanyakan uang tapi emang ada yang beli ya?
Saya juga penyuka baju (mayoritas yang rock and roll) dan sepatu (o yeah stilleto) sesekali saya beli yang branded seringkali beli yang biasa. Lebih sering lagi saya ga belanja. Belum lagi saya menemukan makanan jaman dulu di Cemal Cemil seperti coklat ayam jago, coklat koin atau payung, dan makanan dan mainan tradisional sebelumnya. "Hai orang kaya yang kayak begini masih banyak diwarung-warung dan kereta"

Pernyataan sepupu saya yang simple dan membuat saya merasa sangat beruntung. Berada di tengah membuat saya bisa merasakan, melihat, mendengar banyak hal. Ini membuat saya senang. Hal-hal yang secara fisik mudah saya jangkau dan sulit saya jangkau. Tapi membuat saya paham banyak hal.

-Saya senang bisa makan di warteg dengan harga yang relatif murah tapi saya juga bisa makan di restaurant dengan harga yang diatas terjangkau (walau ga sering-sering amat). Saya tidak mengharamkan makan di restaurant walaupun tidak semua terjangkau. Beruntungnya seringkali gratisan. ^^V
-Saya senang bisa beli sepatu dan tas mahal karena saya mementingkan kualitas. Lebih baik beli diatas 300rb tapi ga sampe jutaan ya (well, tiap orang punya budget tertentu) untuk jangka waktu pakai yang lama. Tas Guess yang saya punya pemberian tante dan sudah hampir 2 tahun. Karena menurut saya beli tas yang murah umurnya juga sebentar. 
-Saya senang bisa menghargai uang. Menghargai mereka yang susah payah mencari uang. 

Saya sudah sampai di fase ga suka belanja karena DULU saya sudah sering belanja. Menghabiskan uang untuk barang atau baju yang saya ga pernah pakai. Bukan berarti saya ga belanja. Ya saya belanja sesuai kebutuhan. Karena yang saya beli cuma barang akan selalu rusak dan akan selalu ada yang baru. Saya belajar banyak, baju-baju dan barang-barang yang tidak saya pakai dan menuhin kamar saya mungkin adalah barang-barang yang sangat orang lain di luar sana butuhkan.


Buka mata, hati dan pikiran. Liat banyak hal. Saat itu kita akan sangat merasa bersyukur atas apa yang kita punya.
 

Tapi punya banyak uang tidak selalu buruk koq. Saya percaya masih banyak orang baik di sini. Orang kaya yang juga menghargai arti uang dan merasakan, melihat, mendengar banyak hal.

Cheers,
Sofia

Monday, February 14, 2011

Valentine


Hai all,

I know I don't really celebrate it. But for some people love is in the air. I have tons of words to write but I need more time (to write). Happy Love day!

Thursday, February 10, 2011

Orang Asing dan Perempuan Berkulit Gelap


Ya mungkin seharusnya 'Bule dan Perempuan Berkulit Gelap'

Saya baru saja selesai jalan-jalan di halaman facebook salah satu teman yang berwarga negara Indonesia dan tinggal di luar Indonesia dan memiliki pacar orang bukan Indonesia.

Sepintas saya tertegun 'Benar-benar ya orang bule itu sukanya sama perempuan Indonesia yang berkulit gelap"

Saya mengerti, menerima, melihat dan merasakan kenapa banyak perempuan Indonesia berkulit gelap yang begitu tertarik dengan orang asing. Dari sekian banyak mungkin bisa disimpulkan orang asing lebih bisa menerima pribadi wanita Indonesia apa adanya dibandingkan dengan orang lokal. Ga ada generalisasi tapi ini mayoritas. Cara orang asing menerima pribadi perempuan sangat apa adanya terutama terkait fisik. Mereka tidak mempedulikan apakah kamu cantik atau biasa saja, apakah kamu putih atau berkulit gelap, apakah kamu harus dandan atau tampil polos saat nge-date, atau mengharuskan kamu feminin atau tomboy, atau bagaimana masa lalu kamu, dan lainnya. Mereka sangat mengagumi kecantikan hati pasangannya, mengagumi keeksotisan warna kulit pasangannya apalagi yang berkulit gelap, menghargai pendapat pasangannya, mendengarkan keinginan pasangannya, melibatkan peran pasangannya dalam kehidupan mereka, mengapresiasi apapun yang pasangannya lakukan secara positif, fokus dengan masa depan hubungannya tanpa terpengaruh masa lalu. Berbeda dengan kebiasaan mayoritas di kita yang masih sangat tenggelam untuk mengetahui masa lalu pasangannya dan melihat seseorang dari fisik terlebih dahulu.

Mungkin ini yang membuat banyak perempuan berkulit gelap menyukai bule menurut saya mereka GA RIBET. Dalam berhubungan kenyamanan itu sangat diperlukan. Dengan tidak banyak demand terhadap pasangan dan tidak memberikan kekhawatiran terhadap pasangan kalau laki-laki akan selingkuh kalau kita tidak selalu tampil cantik - pada saat nanti semua kecantikan yang diidam-idamkan akan berakhir sama, tua dan keriput, melibatkan pasangan dalam kehidupan menunjukkan ketergantungan satu sama lain.

Tidak mengecilkan keberadaan laki-laki Indonesia tapi saya merasa hal-hal seperti itu kurang di laki-laki di Indonesia. Semoga yang positif bisa memberikan pencerahan buat semuanya.

Cheers,


Sofia

Kenapa Harus Putih?


Ya kenapa harus putih?

Di negara saya mereka yang berkulit putih lebih menarik secara fisik dibandingkan mereka perempuan dengan kulit berwarna. Memang ga bisa digeneralisasi karena berkaitan dengan Personal Preferences. Tapi mayoritas di Indonesia baik perempuan dan laki-lakinya memuja warna kulit putih atau kulit berwarna cerah. Pendek kata putih lebih enak dilihat. Kalo kulit berwarna gelap cenderung kurang menarik atau kalau dimakanan ada kluwek kalau kulit ada bluwek. 

Saya sendiri memiliki kulit berwarna tapi sejujurnya yang membuat saya terganggu adalah pemikiran-pemikiran yang tidak enak yang muncul dari lingkungan. Lihat saja diiklan mana pun penggambaran sosok berkulit putih itu cantik dan sangat menarik dan banyak pula produk-produk yang menawarkan agar kulit tampak putih bukan kulit tampak gelap. Berbanding terbalik dengan yang di luar negeri, mayoritas orang asing menyukai kulit berwarna. Seringkali kita ga sadar saat mendeskritkan penampilan seseorang. Pernah ga secara sadar ga sadar bicara:
"Dia kan item, koq lo mau si (jadi pacarnya)?"
"Bule-bule sukanya sama perempuan-perempuan berwarna yang kayak pembantu"
"Pacar lo kan dekil" 
"Orang-orang (daerah itu) keling bgt"
dan lain sebagainya

Mungkin kulit berwarna kita jika tidak dirawat dengan baik memungkinkan terlihat kusam. Harus saya akui memiliki kulit berwarna membuat saya harus pintar-pintar merawat diri dan memakai pakaian yang sesuai yang mampu menampilkan keindahan kulit saya. Tapi menurut saya itu berlaku di warna kulit apapun termasuk kulit warna cerah. Tapi mungkin tingkat pengajaran terhadap keberagaman hanya sekedar teori. Karena diskriminasi warna kulit masih ada secara lebih halus. Salah satunya dengan penggambaran produk-produk bahwa kulit putih atau cerah itu indah. Tidak ada yang bisa memilih dilahirkan dengan warna kulit yang dia mau, semua ciptaan Tuhan pasti indah. Saat kita mencela ciptaan Tuhan, bukankah secara tidak langsung kita mencela Tuhan. Semoga dapat memberikan pencerahan!

Cheers,
Sofia

Friday, February 4, 2011

Amaze

 
"What fascinated you doesn't fascinated me. What fascinated me doesn't fascinated you. But I fascinated the way you fascinated."

There's a lot of things in you that I found cute. We're counting our differences though To walk in a different path when we are together is difficult. No matter what I stick with you like a glue.

It's not an envy.
You just adoring big stuff.
Amaze by every single magnificent result.

I fascinated friendship.
It's not I have the whole world.
Amaze by every single human affection.

Differences are always there.
I always here.



Wednesday, February 2, 2011

Cewe Matre!


Wah judulnya mudah-mudahan tidak menyinggung perasaan Kaum Hawa ya. Terinspirasi dari hasil tukar pikiran dengan kaum Adam. Hai kaum Adam dan Hawa, semoga ini bisa jadi pencerahan buat kita semua.

Cewe Matre.  

Sampai saat ini masih ga ngerti dari mana mindset: Kalo pacaran harus cowo yang bayarin. Beda halnya dengan menikah, kalau itu saya mengerti. Jadi ini kegundahan Kaum Adam, membiayai kaum Hawa. To be honest mari Kaum Hawa dan Kaum Adam jauhilah kemunafikan. Ini adalah yang disebut MATERI : Uang, rumah, mobil, dan segala investasi yang berupa barang. Case ini untuk yang masih status pacaran belom merit dan belum ada janur kuning yang layu. (Buat yang udah merit juga bisa si).

Cowo: 
  • "Kenapa si semua cewe itu sama, selalu pengen dibayarin dari awal sampe akhir kalo lagi jalan sama cowonya",
  • "Kenapa cewe lebih suka cewe yang bisa kemana-mana pake mobil dan bukan pake motor, kalo pake motor bilang panas lah atau apa lah kesannya ribet banget",
  • "Kenapa ga pt-pt aja, lagian kan gw bukan suaminya belum ada kewajiban buat ngebayarin semuanya kalo udah jadi suami juga gw ga mau punya istri yang matre", 
  • "Cewe itu harus bisa mengerti keadaan cowonya."
  • "Apa yang bisa dilihat dari cowo kalo cowo selalu bayarin, beliin semua yang cewe mau?" (Oke ini pertanyaan yang cukup menohok)

dan inilah hasilnya

Hai Kaum Adam, kamu adalah imam dalam rumah tangga begitu pula pemimpin dalam pacaran. Kamu punya kemampuan menggerakkan perempuan menjadi apa yang baik. Mayoritas Kaum Hawa sangat suka hal-hal berbau materi. Siapa yang tidak suka dimanjakan dengan uang, uang mungkin tidak selalu bisa membuat kita bahagia tapi dengan uang kita bisa membeli sesuatu yang membuat kita bahagia, uang bisa membeli teman, pacar, sepatu, tas, baju, dan lainnya. Perempuan suka tas bermerek seperti Guess atau baju Zara atau barang-barang lainnya. Begitu pula saat kencan (bahasa apa ini) senang rasanya kalau sang laki-laki bisa selalu bayarin saat kita lagi jalan-jalan. Enak ya ga ngeluarin uang dan ngebiarin cowonya ngebayarin semuanya.

Punya pacar yang punya uang dan bisa bayarin sang perempuan apa aja yang dia mau. Pacar yang punya mobil bagus, pekerjaan dan gaji yang bagus, uang yang banyak selayaknya perhiasan yang ga akan bikin malu kalau mau dibawa kemana-mana. Coba deh sebanyak apa sie cewe yang GA AKAN NGELUH kalo cowonya ga bisa selalu bayarin makan saat jalan-jalan dan berakhir dengan bayar sendiri-sendiri sekalipun cowo itu adalah orang yang sangat berkecukupan, sebanyak apa cewe yang ga ngeluh kalo diajak jalan-jalan pakai motor tanpa merasa risih akan kena debu, panas, dll. 

Hai Kaum Hawa, jangan menjual gender kita untuk memanfaatkan Kaum Adam. Hai Kaum Adam, jangan mengumbar harta kalian untuk memanfaatkan kaum Hawa. Kaum Hawa menyatakan kesetaraan gender. Kaum Hawa bisa beli apa aja yang di mau, makan apa aja yang diinginkan, melakukan apa aja yang disenangi tanpa harus memanfaatkan Kaum Adam. Hai Kaum Adam lebih baik kamu tabung uang yang kamu punya untuk beli rumah atau sekolah atau menikah di masa depan, tidak ada kewajiban untuk membelikan atau membayari Kaum Hawa koq pada saat masa pacaran. Hai Kaum Adam kalau kamu memacari cewe matre, JANGAN NGELUH!

Psstt, emang ga banyak koq Kaum Hawa yang ga memikirkan materi. Tapi pasti ada koq. Beruntunglah yang bisa menemukannya. Pacaran mengajarkan dua manusia saling menyayangi dan berbagi kehidupan begitu juga berbagi materi. Coba lupakan mindset "Kalo pacaran harus cowo yang bayarin/beliin."


Bisous,

Sofia

Tuesday, February 1, 2011

Turn Over

It's already February!!!

Time fly by using its speed of light. Yupe last Sunday I turn 25 (baca: DUA PULUH LIMA) and as expected people surround me didn't realize how old I am but it's better than last year. I did a few things and received tons of love. Here you go am just gonna share some pics and left shut up. 


my Birthday Gift
Thank you for @avaSugarrush for remembering My (Dream) Birthday Wish List 2 months ago and made it come true

and 


A little pouch with my favorite pattern. I always love handmade birthday gift.
I envy her for her creativity I couldn't do.
Thanks to @ditamaulani a brilliant crafter who own her Yellow Pony Online Shop and don't forget to visit her Handmade Nest

My birthday dinner


Many thanks for all prays and hope. May Allah SWT give you many in return.