Di Instagram ada salah satu sosok yang saya follow karena seringkali tulisan-tulisan sederhananya menohok dan bikin saya banyak refleksi. Tulisan-tulisannya beragam tapi belakangan lagi sering menggaris bawahi tentang hubungan laki-laki dan perempuan yang sudah memiliki pasangan (menikah ya bukan pacaran)
Kali ini saya mau nulis tentang ini dulu ya. Betapa ternyata tulisan-tulisan yang bersinggungan dengan 'selingkuh' jadi suara bagi sebagian banyak perempuan. Perempuan-perempuan yang di hidupnya tidak berani bersuara atau yang suaranya tidak didengar. Cukup screenshot dan kirim ke pasangan supaya jadi bahan renungan baginya. Syukur-syukur sadar dan taubat tapi ya ada juga yang tancap gas saja tidak peduli.
Jaman sekarang mungkin sudah beda ya. Dulu selingkuh itu harus bertemu fisik dulu baru bisa dikatakan selingkuh tapi jaman sekarang dengan kemajuan teknologi selingkuh ga melulu harus berupa fisik. Tapi justru yang lebih berbahaya lagi selingkuh hati. Dari awal chat/sms/wa membicarakan hal-hal ringan seringnya bagi yang bekerja satu kantor beralasan ngobrolin kerjaan lalu lama kelamaan mulai membicarakan rumah tangga masing2. Mulai dari "gimana anak" sampai keluhan "suami/istri pulangnya malem". Rongga-rongga kesepian di rumah tangga yang satu diceritakan ke yang lain berharap yang lain ini bisa mengisi kesepian yang harusnya jadi tanggung jawab pasangannya sendiri untuk isi tapi karena malaas mungkin ya jd lebih mudah ke orang lain. Lalu mulai telp/sms/wa yang bernafas perhatian "lagi dimana?" "Sudah pulang?" "Pulang jam berapa tadi?" "Sukses ya kerjanya" lalu seperti ada yang kurang klo ga dapet kabarnya. Lalu mulai "pulang bareng yuk" "makan malem yuk" dan seterusnya sampai mana? Ga tau lah tergantung keimanan masing-masing aja.
Kalau sudah gitu yang salah siapa? Ya dua-duanya kan ya. Walau dengan dalih "ga ada apa2 koq" tapi jauh di lubuk hati pasti tau kan klo yang udah dilakuin itu salah kalo ga kan ya ga mungkin umpet2an ya 😁. Atau dengan dalih "kan dia yang buka kesempatan duluan" ya ada kesempatan atau ga ada kesempatan yang waras dan menghargai pernikahan dan pasangannya mau ditaruh didepan mata juga tidak akan tergoda. Cobalah inget pasangan yang menemani dari awal dan anak yang menunggu dirumah. Tapi mungkin kalau temenan sama setan berbuat salah ya asik-asik aja. Justru selingkuh karena haram jadi enak ya.
Saya doakan yang suka hai sana sini sama pasangan orang supaya inget pasangannya sendiri. Kalau pernikahannya gersang yang disiram ya pasangannya sendiri jangan pasangan orang.
Nulis ini berangkat dari makin merajalelanya valakor valakor ga tau diri 😂 dan mendengar cerita embak-embak yang ngajakin pulang malem suami orang, terus dinner ke Cibubur Kunction ampe jalan-jalan ke mall sampe mallnya tutup padahal istri suaminya lagi nunggu dirumah padahal suaminya sendiri lagi kerja banting tulang. Mudah2an dapet hidayah ya sesembak.
No comments:
Post a Comment