![]() |
She's always there |
Saya ga pernah berpikir akan kehilangan ibu di usia muda. Usia dimana calon-calon pemberontakan masa muda sedang menanamkan benihnya. Jadi bisa dibayangkan apa yang mungkin saya lalui.
Tujuh tahun waktu yang panjang sampai akhirnya saya mengerti arti kematian. Kematian ibu saya. Kenapa akhirnya mengerti? Waktu yang membuat saya mengerti bahwa kematian adalah hal yang pasti. Pasti pula untuk di ikhlasi.
Sebulan sudah sejak saya menikah dan masih kental di benak saya bahwa gambaran ibu saya tetap ada di bara dada kerabat. Selalu akan ada air mata setiap kali mengingatnya tapi waktu itu saya sudah kuras habis air mata. Mama tidak akan jadi alasan bagi saya untuk menangisi pernikahan yang tidak sempat mama saksikan. Tapi saya salah.
Hari saya menikah, saya awalnya tidak menangis karena mama saya tapi saya menangis terharu mengingat dosa saya pada bapak saya saat saya meminta izin menikah. Tapi ternyata keharuan yang ada membuat mereka yang hadir turut mengurai air mata. Saya yakin setiap ibu adalah pribadi yang baik begitu juga dengan mama saya. She's a very kind personal. Saya rasa mama adalah alasan setiap mereka yang datang dan lihat saya menikah menjadi menangis. Masih ingat betul diingatan saya mereka-mereka yang mengurai air mata dan semburat-semburat ketidakpercayaan.
Setiap anak akan mengagungkan orang tua terutama ibu, ibu, dan ibu. Bagi mereka yang ibu nya masih hidup sangat beruntung masih bisa membagi momen kehidupan dengan orang tercinta. Bagi saya, ketidakhadiran mama secara fisik menyuarakan rasa syukur yang luar biasa. Saya bersyukur Allah SWT ambil mama di waktunya. Saya bersyukur diperlihatkan dengan jelas hasil kebaikan-kebaikan yang mama tinggalkan. Saya bersyukur mama masih hidup dengan jelas di hati, pikiran dan perasaan orang tuanya, kakak adiknya, sahabat-sahabatnya dan anak-anaknya.
Saya bersyukur mama meninggal meninggalkan senyum dan hati yang baik bagi orang-orang terdekatnya sehingga anak-anaknya masih dengan jelas merasakan cinta yang ada karena mama.
You're the best. We'll see you soon.
Love,
Fina
No comments:
Post a Comment