Kali ini saya mau nulis dalam Bahasa Indonesia walaupun judulnya dalam Bahasa Inggris. *_*
Cinta tanpa tujuan.
Ini adalah segelintir kegundahan kaum perempuan atas suatu hubungan yang mungkin saya alami, saya dengar dan saya lihat. Hai kaum Adam dan Hawa, semoga ini bisa jadi pencerahan buat kita semua.
Seringkali saya dengar keluhan-keluhan kaum perempuan tentang pasangan mereka, ya PACAR mereka. Perlu diketahui diumur yang tak lagi muda dengan rata-rata umur 23-25 tahun. Apa sih yang seringkali terdengar dari mereka? Ya. "Kapan ya pacar saya ngelamar saya", "Duh, pengen nikah", "Umur makin tambah tapi belom menikah juga", atau ini yang lebih sering terdengar "Pacar saya serius ga si, koq ga ada omongan-omongan tentang menikah"
Ya, wahai kaum Adam kami kaum Hawa sangat gelisah dengan umur dan kondisi hubungan yang ujungnya ga jelas. Walau dalam kehidupannya kaum perempuan tetap menjalani dengan pasangannya, tapi ga sedikit yang takut atau gelisah sama ujung hubungannya. We're not gonna waste time if you'rent serious with us. Seriously man, please pay attention more to this. Bukan pernikahannya yang cepat yang perempuan-perempuan itu ingin. Tapi lebih pada kenyataan dan pernyataan kalau sang laki-laki serius, supaya ada ikatan lebih dari pada pacaran ala anak remaja, dan supaya ada tujuan dalam menjalani hubungan (Menikah juga lebih baik terutama untuk pasangan yang sudah pacaran terlalu lama).Tapi kayaknya ga semua kaum Adam cukup AWARE dengan hal-hal seperti ini, mereka pikir membiarkan perempuan menunggu dan bertanya-tanya hal yang ga pasti adalah baik. Terlalu lama menunggu akan menimbulkan kebosanan, kebosanan akan menimbulkan perselingkuhan (mungkin). Kalau kaum Adam bisa begitu serius dalam bekerja, bisakah kalian juga lebih serius dalam membicarakan masa depan yang akan kalian rajut sama pasangan kalian?
Kami kaum Hawa bukan pengeluh yang tidak bisa mengerti pacar yang selalu sibuk, atau lebih mementingkan teman-teman cowonya atau game-ya game! Kami juga bukan orang yang akan terlalu menuntut dinikahi esok atau lusa. Kami rasa kami akan senang kalau kalian bisa berbicara tentang masa depan (nikah) dengan lebih serius supaya hubungan ini ada tujuan. Kami kaum Hawa juga akan mengerti "Kalau jodoh di tangan Tuhan" at least berusahalah.
Bukannya mereka, perempuan, tidak mau bicara seringkali mereka takut, segan dan malu atau terkesan memaksakan. Saya masih sedikit konservatif jadi ada baiknya laki-laki yang memulai pembicaran mengenai tujuan awal dan arah hubungan yang dijalani.
Psst, hadirlah secara emotional dan secara fisik dan berkomunikasi yang baik lah tentang apa yang terjadi di dalam hubungan dan di dalam personal pasangannya. Atau kalian lebih memilih pasangan kalian untuk cerita ke orang lain padahal kalian orang terdekat pasangan kalian?
Bisous,
Sofia