
"be a bitch only to your spouse,cuz when they're cheating, they're cheating only to a bitch"
That was my facebook status yesterday. A bit controversial. A bit harsh. Tapi itu gw. Kata-kata gw tajam sangat, dalam mengomentari sesuatu atau memberi masukan buat temen-temen terdekat tapi itulah gw. Am trying so real inside out. Gw ga mau nge-fake-in diri gw dengan menjadi manis atau anak yang lugu. Sorry that just wasn't me. Tapi gw juga orang yang sangat berpikir terlalu serius untuk mempublish atau mempost atau mengatakan sesuatu yang memungkinkan orang lain baca. Kenapa? Karena gw ga mau (sebisa mungkin) jatoh karena kata-kata gw sendiri yang ga bisa gw jalanin. Gw punya prinsip "orang besar adalah orang yang menjalankan kata-kata besar yang terlontar dari dirinya". Yupe gw pengen jadi orang besar. Yang kata-kata gw bisa di dengar banyak orang. bisa menggugah hati banyak orang. supaya bisa bermanfaat bagi sesama. That's it.
That was my facebook status yesterday. A bit controversial. A bit harsh. Tapi itu gw. Kata-kata gw tajam sangat, dalam mengomentari sesuatu atau memberi masukan buat temen-temen terdekat tapi itulah gw. Am trying so real inside out. Gw ga mau nge-fake-in diri gw dengan menjadi manis atau anak yang lugu. Sorry that just wasn't me. Tapi gw juga orang yang sangat berpikir terlalu serius untuk mempublish atau mempost atau mengatakan sesuatu yang memungkinkan orang lain baca. Kenapa? Karena gw ga mau (sebisa mungkin) jatoh karena kata-kata gw sendiri yang ga bisa gw jalanin. Gw punya prinsip "orang besar adalah orang yang menjalankan kata-kata besar yang terlontar dari dirinya". Yupe gw pengen jadi orang besar. Yang kata-kata gw bisa di dengar banyak orang. bisa menggugah hati banyak orang. supaya bisa bermanfaat bagi sesama. That's it.
Balik lagi kenapa gw nulis status seperti itu. Percaya kalo gw ditunjukkan kehidupan orang lain sebagai model dalam kehidupan-terutama mengenai kehidupan berpasang-pasangan. Selingkuh, mendua, have fun. Apapun namanya itu ga ada yang halal. Tapi itu jadi contoh. Makanya hal-hal kayak gitu eksis.
Perselingkuhan ga selalu terjadi di laki-laki tapi juga di perempuan. Jadi ga ada diskriminasi gender disini. Kalo laki-laki selingkuh alasannya macem-macem begitu juga perempuan. Tapi klo ditarik benang merahnya simpel: kurang pengertian kurang pemahaman akan dirinya sendiri apalagi orang lain. Dan yang paling enak adalah cari kambing hitam "MENYALAHKAN ORANG LAIN" untuk kesalahan yang kita sendiri lakukan. Jadi klo lo perempuan yang kurang menarik jadilah bitch buat pasangan dan buat dia hanya mematahkan lehernya buat lo. Klo lo laki-laki cuma mikirin kelamin lo yang doyan naik turun carilah pelacur dijalanan yang bisa dibayar seadanya dan ga usah pulang ke rumah. Dan klo lo perempuan yang menye-menye manja memaksa meminta waktu banyak dari pasangan lo berusaha jadilah lebih mandiri, lo dikasih kaki tangan kepala otak buat berpikir dan hati buat memahami keperluan masing-masing orang. Klo lo laki-laki yang serius banget klo kerja atau ngutak ngatik kode program atau maen ps/game atau apapun itu sempetin lah menyediakan waktu yang berkualitas atau obrolan yang berkualitas tentang lo dan pasangan lo dan hubungan lo seperti lo menyediakan waktu buat kerja atau buat ngutak-ngatik kode program atau maen ps/game karena nanti yang nemenin lo pas udah kake-kake dan giginya tanggal semua bukan hal-hal kayak itu tapi pasangan hidup lo.
Usahakan lah yang terhebat buat pasangan dan bersyukur lah untuk usaha pasangan, mudah-mudahan kita ga akan pernah merasa kekurangan.
p.s lakukanlah hal kecil seperti memasak dan membuatkan minuman untuk pasangan. klo bisa minimalisasi dimasakin pembantu. karena pasangan kita ga menikah dengan pembantu.
Happy Thursday everyone!
Cheers,
No comments:
Post a Comment